MAKALAH
"PERTUMBUHAN
ILMU PENGETAHUAN PADA MASA ABBASIYAH"
DISUSUN OLEH:
Nama : namaku
Kelas : VIII 1
Mata Pelajaran : Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan tugas yang berjudul “Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan pada Masa
Abbasiyah” ini. Shalawat serta salam kami curahkan kepada Nabi Muhammad
SAW yang telah berjasa dalam mengajarkan dan menyebarkan agama islam serta
pengetahuan umum lainnya.
Melalui
kata pengantar ini kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini, terutama kepada guru Mata Pelajaran Pendidikan Agaman
Islam dan Budi Pekerti.
Kami menyadari
bahwa hasil tugas ini bukanlah hasil karya yang sempurna, baik dari segi
penulisan, isi materi maupun bahasanya. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun, guna menjadi acuan dalam bekal
pengalaman bagi kami untuk lebih baik dimasa yang akan datang.
Nusa
Bakti, Maret 2019
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ................................................................................................................... i
Kata Pengantar ................................................................................................................. ii
Daftar Isi .......................................................................................................................... iii
BAB
I PENDAHULUAN
............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ....................................................................................................... 1
BAB
II PEMBAHASAN
................................................................................................ 2
2.1 Pemerintahan Daulah Abbasiyah .............................................................................. 2
2.2 Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada
Masa Bani Abbasiyah ................................ 2
2.3 Tokoh Ilmuwan Muslim dan Perannya
sampai Masa Abbasiyah ............................. 4
2.4 Perkembangan Kebudayaan pada Masa
Bani Abbasiyah ........................................ 6
BAB
III PENUTUP
........................................................................................................ 8
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................ 8
3.2 Saran .......................................................................................................................... 8
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Masalah
Dalam sejarah terungkap bahwa Islam bukan hanya sebagai
konsepsi ajaran semata akan tetapi Islam telah menjadi peradaban besar. Dunia
intelektual mengakui bahwa peradaban yang tinggi tersebut ternyata banyak
memberikan konstribusi yang begitu besar terhadap lajunya perkembangan
ilmu pengetahuan. Pada saat Eropa atau peradaban barat tengah mengalami
kegelapan atau ketumpulan ilmu, di daerah Islam telah berada pada kemajuan ilmu
pengetahuan yang cukup pesat seperti pada masa pemerintahan Daulah Abbasiyah.
Terbentuknya Daulah Abbasiyah ini adalah kelanjutan dari
Daulah Bani Umaiyyah. Dinamakan Khilafah Abbasiyah karena para pendiri dan
penguasa Dinasti ini adalah keturunan Al-Abbas, paman Nabi Muhammad saw. Daulah
Abbasiyah ini didirikan oleh Abdullah Al-Saffah Ibnu Muhammad bin Ali Ibnu
Abdullah Ibnu Al-Abbas, dan berkuasa dalam rentang waktu yang cukup lama yakni
dari tahun 132 H. / 750 M – 656 H. / 1258 M.
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah:
1.
Bagaimana
sejarah pada masa daulah abbasiyah?
2.
Bagaimana
perkembangan ilmu pengetahuan pada masa abbasiyah?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun makalah ini dibuat adalah untuk:
1.
Untuk
mengetahui sejarah pada masa daulah abbasiyah.
2.
Untuk mengetahui
perkembangan ilmu pengetahuan pada masa abbasiyah.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pemerintahan
Daulah Abbasiyah
Pemerintahan Daulah
Abbasiyah merupakan kelanjutan
dari pemerintahan sebelumnya dari Bani Umayyah. Pendiri dari Daulah
Abbasiyah ini adalah Abdullah al-Saffah ibn Muhammad ibn Ali ibn Abdullah ibn
al-Abbas. Pola pemerintahan yang diterapkan oleh Daulah Abbasiyah berbeda-beda
sesuai dengan perubahan politik, sosial, dan budaya. Kekuasaannya berlangsung
dalam rentang waktu yang cukup panjang, dari tahun 132 H (750 M) s.d. 656 H
(1258 M).
Berdasarkan perubahan pola
pemerintahan dan politik, para sejarawan biasanya membagi masa pemerintahan
Daulah Abbas menjadi lima periode:
1.
Periode
Pertama (132 -232 H / 750-847 M), disebut periode pengaruh Arab dan Persia
pertama.
2.
Periode
Kedua (232- 334 H /847-945 M), disebut periode pengaruh Turki pertama.
3.
Periode
Ketiga (334- 447 H / 945-1055 M), masa kekuasaan dinasti Bani Buwaih dalam
pemerintahan Khilafah Abbasiyah. Periode ini disebut
4.
juga
masa pengaruh Persia kedua.
5.
Periode
Keempat (447- 590 H / 1055-l194 M), masa kekuasaan daulah Bani Seljuk dalam
pemerintahan Khilafah Abbasiyah; biasanya disebut juga dengan masa pengaruh
Turki kedua (di bawah kendali) Kesultanan Seljuk Raya (salajiqah al-Kubra/Seljuk
Agung).
6.
Periode
Kelima (590- 656 H / 1194-1258 M), masa khalifah bebas dari pengaruh dinasti
lain, tetapi kekuasaannya hanya efektif di sekitar kota Bagdad dan diakhiri
oleh invasi dari bangsa Mongol.
2.2 Perkembangan
Ilmu Pengetahuan pada Masa Bani Abbasiyah
Pada masa Daulah Abbasiyah merupakan
masa keemasan (The Golden Age) bagi umat Islam. Pada masa itu Umat Islam telah
mencapai puncak kemuliaan, baik dalam bidang ekonomi, peradaban, dan kekuasaan.
Selain itu juga telah berkembang berbagai cabang ilmu pengetahuan, ditambah
lagi dengan banyaknya penerjemahan buku-buku dari bahasa asing ke dalam bahasa
Arab. Fenomena ini kemudian yang melahirkan cendekiawan- cendekiawan besar yang
menghasilkan berbagai inovasi baru di berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Adapun
cendekiawan-cendekiawan Islam pada masa Daulah Abasiyah antara lain:
1.
Bidang
ilmu Filsafat
Tokoh cendekiawan Islam di bidang
ilmu filsafat ini adalah Abu Nasyar Muhammad bin Muhammad bin Tarhan yang
dikenal dengan al-Farabi, Abu Yusuf bin Ishak yang dikenal dengan al-Kindi,
Ibnu Sina, al-Ghazali, Ibnu Rusd, Ibnu Bajah dan Ibnu Tufail.
2.
Bidang
ilmu Kedokteran
Tokoh cendekiawan Islam di bidang
kedokteran ini adalah Jabir bin Hayyan yang dikenal sebagai bapak ilmu kimia,
Hunaian bin Ishak yang dikenal sebagai ahli penerjemah buku-buku asing, Ibnu
Sahal, ar-Razi (ahli penyakit campak dan cacar), dan Thabit Ibnu Qurra.
3.
Bidang
ilmu Matematika
Tokoh cendekiawan Islam di bidang
ilmu matematika ini adalah Muhammad bin Musa al-Khawarizmi (penemu huruf nol)
yang dengan bukunya Algebra, Geometri Ilmu Matematika, Umar bin Farukhan
(bukunya Quadripartitum), Banu Musa (ilmu mengukur permukaan, datar, dan
bulat).
4.
Bidang
ilmu Falak
Tokoh cendekiawan Islam dibidang
ilmu Falak ini adalah Abu Masyar al- Falaky (bukunya Isbatul Ulum dan Haiatul
Falak), Jabir Batany (membuat teropong bintang), Raihan Bairuny (bukunya
al-Afarul Bagiyah’ainil Khaliyah, Istikhrajul Autad dan lain-lain).
5.
Bidang
ilmu Astronomi
Tokoh cendekiawan Islam di bidang
Astronomi adalah al-Farazi (pencipta Astro Lobe), al-Gattani/Albetagnius,
al-Farghoni atau Alfragenius.
6.
Bidang
ilmu Tafsir
Tokoh cendekiawan Islam di bidang
ilmu Tafsir ini adalah Ibnu Jarir at-abary, Ibnu Atiyah al-Andalusy, as-Suda,
Mupatil bin Sulaiman, Muhammad bin Ishak dan lain-lain.
7.
Bidang
ilmu Hadis
Tokoh cendekiawan Islam di bidang
ilmu Hadis ini adalah Imam Bukhari, Imam Muslim, Ibnu Majah, Abu Daud,
at-Tarmidzi, dan lain-lain.
8.
Bidang
ilmu Kalam (tauhid)
Tokoh cendekiawan Islam di bidang
ilmu Kalam ini adalah Wasil bin Atha’, Abu Huzail al-Allaf, ad-Dhaam, Abu Hasan
al-Asy’ary, Hujjatul Islam Imam al-Gazali. Pembahasan ilmu tauhid semakin luas
dibandingkan dengan zaman sebelumnya.
9.
Bidang
ilmu Tasawuf (ilmu mendekatkan diri pada Allah Swt.)
Tokoh cendekiawan Islam di bidang
ilmu Tasawuf ini adalah al-Qusyairy dengan karyanya ar-RiÅšalatul Qusyairiyah,
Syahabuddin dengan karyanya Awariful Ma’arif, Imam al-Gazali dengan karyanya
al-Bashut, al-Wajiz, dan lain-lain.
10. Para imam Fuqaha (ahli fiqh)
Tokoh cendekiawan Islam para iman
Fuqaha ini adalah Imam Abu Hanifah, Imam Maliki, Imam Syafi’i, Imam Ahmad bin
Hambali, dan para Imam Syi’ah.
2.3 Tokoh
Ilmuwan Muslim dan Perannya sampai Masa Abbasiyah
Dari
umat Islam munculah beberapa tokoh yang ahli di beberapa bidanga ilmu
pengetahuan, seperti di bidang kedokteran, matematika, biologi, dan sejarah.
1.
Kedokteran
(1) Ibnu Sina
Ibnu
Sina mempunyai nama lengkap Abu Ali Al-Husaini bin Abdullah bin Sina. Beliau
dibesarkan di lembah Sungai Dajlat dan Furat, di tepi selatan Laut Kaspia.
Ketika masih kecil beliau telah hafal Al-Qur’an, menguasai bahasa Arab, serta
mendalami ilmu fikih. Ia belajar ilmu Mantik pada seorang guru filsafat, bahkan
gurunya terkejut karena kecerdasannya. Pada usia 17 tahun ia telah memahami ilmu
kedokteran melebihi siapa pun. Oleh karena itu, beliau diangkat manjadi
penasihat para dokter pada masa itu.
(2) Ibnu Rusyd
Nama
asli Ibnu Rusyd adalah Abdul Walid Muhammad bin Ahmad bin Rusyd. Beliau lahir
diujung barat negeri Islam, yaitu Kordoba, Spanyol. Beliau dibesarkan dalam
keluarga yang teguh menegakkan agama dan berpengetahuan luas. Ketika beliau
muda, beliau belajar matematika, astronomi, filsafat, dan kedokteran. Di Barat
beliau dikenal sebagai ahli dan tokoh dibnidang kedokteran dengan karyanya
Al-Kulliyyat yang telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa. Atas kepandaiannya
inilah maka pada tahun1182 ia diangkat sebagai dokter pribadi khalifah di
Maroko.
(3) Ar-Razi
Ar-Razi
bernama lengkap abu Bakar Muhammad bin Zakaria Ar-Razi. Didunia Barat dikenal
dengan nama Rhazes. Beliau Lahir di Ray, dekat Teheran pada tahun 251 H dan
wafat apada tahun 320 H. Beliau terkenal sebagai dokter pertama dalam
pengobatan secara ilmu jiwa, yakni pengobatan yang dilakukan dengan memberi
sugesti bagi para penderita psikomatis.
2.
Matematika/Geometri
(1) Al-Khawarizmi
Al-Khawarizmi
hidup dari tahun 780 – 850 M. Beliau adalah peletak dasar ilmu matematika
dengan karyanya yang terkenal Al-Jabru wal Muqabbala. Dari buku itu kita
mengenal ilmu aljabar yang dikenalkan diseluruh dunia, yang kini diubah menjadi
matematika.
(2) Jamsyid Giatsuddin Al-Kasyi
Jamsyid
hidup pada abad ke-7 di kota Samarkand, salah satu provinsi di Uzbekistan.
Jamsyid adalah ulama yang sangat pandai dalam bidang agama dan ilmu
pengetahuan. Beliau seorang profesor dalam bidang matematika dan astronomi di
Universitas Samarkand. Beliaulah peletak dasar aritmatik yang dilakukan atas
dasar slide rule yang dianggap sebagai penemuan ilmiah paling penting dalam
matematika.
3.
Biologi
(1) As-Simay adalah seoranmg ahli bologi.
Salah satu buku hasil karya beliau yang terkenal adalah Kitabun Nabati wasy
Syujjar. Buku ini mengupas masalah biologi, terutama bidang tumbuh-tumbuhan dan
pepohonan.
(2) Ibnul Awwan adalah seorang yang ahli
dalam bidang biologi, khususnya bidang pertanian. Bukunya yang terkenal adalah
Al-Fallah.
(3) Al-Jahiz seorang yang ahli dalam
bidang biologi, khususnya bidang ilmu hewan. Karyanya yang terkenal adalah
Al-Hayawan.
4.
Sejarah/Sosiologi
(1) Abu Abdillah Al-Qazwaini dilahirkan
pada abad ke-7 hijriah. Beliau terkenal sebagai seorang ulama dan ahli dalam
bidang sejarah. Kitab yang dikarangnya merupakan kitab terbaik pada masanya
dengan judul, Asarul Bilad wa Akhbarul Ibad. Beliau meniliti sesuai dengan
judul kitabnya, yaitu tabiat Negara atau daerah dan apa yang terkenal,
disamping menyelidiki keadaan penduduk dan kehidupannya. Al-Qazwaini juga telah
mendahului ilmu modern dalam rincian ilomiahnya dalam kitabnya itu.
(2) Abu Ar-Raihan Al-Bairuni. Al-Bairuni
dilahirkan pada tahun 364 m dan hidup 75 tahun. Beliau telah menyusun kitab
Al-Atsar Al-Baqiah yang merupakan kitab pertama didunia yang meniliti tentang
sejarah, perbedaan bulan, tahun, penanggalan, sebab, dan cara
mengistinbatkannya.
2.4 Perkembangan
Kebudayaan pada Masa Bani Abbasiyah
Pusat peradaban Islam pada masa Daulah
Abbasiyah adalah:
1.
Kota
Bagdad, merupakan ibu kota negara Kerajaan Abbasiyah yang didirikan oleh
Khalifah Abu Ja’far al-Mansur (754 – 775 M) pada tahun 762 M. Kota ini terletak
di tepian Sungai Tigris. Masa keemasan Kota Bagdad terjadi pada pemerintahan
Khalifah Harun ar-Rasyid (786 – 809 M) dan anaknya al-Ma’mun (813 – 833M).
2.
Kota
Samarra, letaknya di sebelah timur Sungai Tigris yang berjarak kurang lebih 60
km dari Kota Bagdad. Di kota ini terdapat 17 istana mungil yang menjadi contoh
seni bangunan Islam di kota-kota lain. Kemajuan yang dicapai tidak hanya
mencakup kepentingan sosial saja, tetapi juga peradaban di semua aspek
kehidupan, seperti: administrasipemerintahan dengan biro-bironya, sistem
organisasi militer, administrasi wilayah pemerintahan, pertanian, perdagangan,
dan industri, Islamisasi pemerintahan, kajian dalam bidang kedokteran,
astronomi, matematika, geografi, historiografi, filsafat Islam, teologi, hukum
(fiqh), dan etika Islam, sastra, seni, dan penerjemahan serta pendidikan,
kesenian, arsitektur, meliputi pendidikan dasar (kuttab), menengah, dan
perguruan tinggi, perpustakaan dan toko buku, media tulis, seni rupa, seni
musik, dan arsitek.
Ilmu pengetahuan pada masa Bani
Abbasiyah tumbuh dan berkembang dengan suburnya disebabkan oleh empat
faktor :
1.
Terjadinya
asimilasi budaya antara bangsa Arab dan bangsa-bangsa lain seperti Persia,
Yunani, India, yang sudah maju Iptek-nya. Di masa ini banyak bangsa non Arab
yang masuk Islam dan sangat besar sahamnya dalam perkembangan Iptek. Bangsa Persia
berjasa dalam ilmu pemerintahan, filsafat dan sastra. Pengaruh bangsa India
terlihat pada ilmu kedokteran, matematika dan astronomi. Pengaruh Yunani masuk
melalui terjemahan-terjemahan berbagai bidang ilmu, terutama filsafat.
2.
Gerakan
penterjemahan
Berjalan melalui 3 fase:
(1) Fase pertama, pada
masa Al-Manshur sampai Harun Al-Rasyid, penterjemahan
terfokus pada ilmu astronomi dan logika (mantiq).
(2) Fase kedua, pada
masa Al-Makmun hingga tahun 300 H, terfokus pada ilmu kedokteran dan
filsafat. Dan
(3) Fase ketiga, setelah tahun 300
H, bidang ilmu yang diterjemahkan semakin luas.
3.
Perkembangan
Bidang Ilmu Naqli
Perkembangan bidang ilmu naqqli pada
masa ini antara lain pada bidang ilmu:
(1) Ilmu Hadis
(2) Ilmu Tafsir
(3) Ilmu Fiqih
(4) Ilmu Akhlak dan Tasawuf
(5) Ilmu Kalam (Teologi Islam)
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Daulah Abbasiyah merupakan kelanjutan
dari pemerintahan Daulah Umayyah yang telah hancur di Damaskus. Kemajuan dan
perkembangan pada periode Bani Abbasiyah dipengaruhi oleh dua faktor yaitu
faktor internal (dari ajaran agama Islam) dan faktor eksternal (proses sejarah
umat Islam dalam kehidupannya). Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Masa Bani Abbasiyah pada masa Daulah
Abbasiyah adalah masa keemasan bagi umat Islam atau yang sering disebut dengan
istilah ‘’The Golden Age’’.
Pusat peradapan Islam pada masa Daulah
Abasiyah adalah: di Kota Bagdad dan Kota Samarra. Kemajuan yang dicapai tidak
hanya mencakup kepentingan sosial saja, tetapi juga aspek peradaban dalam semua
aspek kehidupan, seperti: administrasi pemerintahan dengan biro-bironya, sistem
organisasi militer, administrasi wilayah pemerintahan, pertanian, perdagangan,
dan industry, Islamisasi pemerintahan, kajian dalam bidang kedokteran,
astronomi, matematika, geografi, historiografi, filsafat Islam, teologi, hukum
(fiqh), dan etika Islam, sastra, seni, dan penerjemahan serta pendidikan,
kesenian, arsitektur, meliputi pendidikan dasar (kuttab), menengah, dan
perguruan tinggi, perpustakaan dan toko buku, media tulis, seni rupa, seni
musik, dan arsitek.
Hikmah mempelajari sejarah pertumbuhan
Ilmu pada masa Daulah Abbasiyah: meningkatkan keimanan kepada Allah SWT.,
dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, menumbuhkan
semangat menuntut ilmu baik ilmu agama maupun ilmu dunia seperti yang telah
dicontohkan oleh para cendekiawan Islam.
3.2 Saran
Dengan uraian tersebut, semoga makalah ini bisa bermanfaat
untuk para pembaca. Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.terketik.com/2018/07/mengenal-homo-wajakensis-sejarah-dan-cirinya.html
diakses tanggal 15 Maret 2019
https://slideplayer.info/slide/11817878/
diakses tanggal 15 Maret 2019
http://jacklinnurulislami.blogspot.com/
diakses tanggal 15 Maret 2019
http://ropi-komala.blogspot.com/2018/04/makalah-perkembangan-ilmu-pengetahuan.html
diakses tanggal 15 Maret 2019
http://makalahkampus15.blogspot.com/2017/11/makalah-proses-perkembangan-ilmu.html
diakses tanggal 15 Maret 2019
0 Comments